KABARCEPU.COM – Kamera mirrorless telah mengalami evolusi yang pesat, yang dulunya dipandang sebelah mata, kini menjadi pilihan utama bagi banyak fotografer, dari pemula hingga profesional.
Popularitas kamera mirrorless ini didorong oleh kombinasi antara performa tinggi, ukuran yang ringkas, dan kemudahan penggunaan.
Bagi Anda yang baru terjun ke dunia fotografi dan mencari kamera mirrorless entry-level, dua nama ini seringkali muncul sebagai rekomendasi teratas sebagai kamera mirrorless terlaris dan terpopuler
Mengapa Kamera Mirrorless Entry Level Begitu Menarik?
– Ukuran dan Berat yang Ringkas: Dibandingkan dengan DSLR, kamera mirrorless secara signifikan lebih kecil dan ringan, sehingga lebih mudah dibawa saat bepergian atau digunakan dalam situasi sehari-hari. Ini menjadi nilai tambah yang besar bagi fotografer yang aktif dan sering bepergian.
– Kualitas Gambar yang Setara DSLR: Kamera mirrorless entry-level modern, seperti A6000 dan M100, menawarkan kualitas gambar yang setara dengan DSLR, bahkan seringkali melebihi dalam beberapa aspek. Hal ini berkat sensor gambar yang besar dan teknologi pemrosesan gambar yang canggih.
– Fitur yang Kaya: Walaupun ditujukan untuk pemula, kamera mirrorless entry-level dilengkapi dengan berbagai fitur canggih seperti autofokus yang cepat dan akurat, perekaman video berkualitas tinggi, dan berbagai mode pemotretan kreatif.
– Harga yang Terjangkau: Salah satu daya tarik utama kamera mirrorless entry-level adalah harganya yang relatif terjangkau. Dengan budget yang terbatas, Anda tetap bisa mendapatkan kamera yang mampu menghasilkan foto dan video berkualitas profesional.
– Sistem Lensa yang Berkembang: Ekosistem lensa untuk kamera mirrorless terus berkembang pesat. Baik Sony maupun Canon menawarkan berbagai pilihan lensa, mulai dari lensa kit standar hingga lensa premium dengan performa tinggi.
Berikut dua kamera mirrorless entry-level yang paling banyak direkomendasikan:
1. Sony A6000
Sony A6000 adalah kamera mirrorless yang fenomenal. Diluncurkan beberapa tahun lalu, kamera ini tetap menjadi pilihan populer di kalangan fotografer entry-level dan penggemar fotografi berkat performa autofokus yang luar biasa dan harga yang semakin terjangkau.
– Sensor: 24.3MP APS-C CMOS
– Prosesor: BIONZ X
– Sistem Autofokus: 179 titik deteksi fase, 25 titik deteksi kontras
– Kecepatan Rana: 1/4000 detik – 30 detik
– ISO: 100 – 25600 (dapat diperluas hingga 51200)
– Perekaman Video: Full HD 1080p 60fps
– Layar: LCD 3.0 inci yang dapat dimiringkan
– Viewfinder: Electronic Viewfinder (EVF)
– Konektivitas: Wi-Fi, NFC
Kelebihan Sony A6000:
– Autofokus Super Cepat: A6000 terkenal dengan sistem autofokusnya yang sangat cepat dan akurat. Dengan 179 titik deteksi fase, kamera ini mampu mengunci fokus pada subjek dengan cepat dan melacaknya dengan presisi, bahkan dalam kondisi pencahayaan yang kurang ideal. Ini sangat ideal untuk fotografi aksi, olahraga, dan satwa liar.
– Kecepatan Pemotretan Beruntun yang Tinggi: A6000 mampu melakukan pemotretan beruntun hingga 11 frame per detik (fps) dengan autofokus yang terus menerus. Ini memungkinkan Anda untuk menangkap momen-momen penting dalam urutan cepat.
– Electronic Viewfinder (EVF): EVF pada A6000 memberikan pandangan yang jelas dan akurat tentang subjek, bahkan dalam kondisi pencahayaan yang terang. EVF juga memungkinkan Anda untuk melihat pratinjau eksposur dan white balance secara real-time.
– Kualitas Gambar yang Baik: Sensor 24.3MP pada A6000 mampu menghasilkan gambar yang tajam dan detail dengan noise yang rendah, bahkan pada ISO tinggi.
– Harga yang Terjangkau: Mengingat performa dan fiturnya, A6000 menawarkan nilai yang luar biasa untuk Anda dengan harga di vendor resminya mencapai Rp10 juta.
Kekurangan Sony A6000:
– Ergonomi yang Kurang Nyaman: Beberapa pengguna mungkin menemukan grip A6000 kurang nyaman, terutama saat menggunakan lensa yang lebih besar dan berat.
– Kualitas Video yang Cukup Baik, Namun Bukan yang Terbaik: Meskipun A6000 mampu merekam video Full HD, kualitasnya tidak sebanding dengan kamera mirrorless yang lebih modern.
– Tidak Ada Layar Sentuh: A6000 tidak dilengkapi dengan layar sentuh, yang mungkin menjadi kendala bagi beberapa pengguna yang terbiasa dengan kontrol sentuh.
2. Canon EOS M100
Canon EOS M100 adalah kamera mirrorless yang dirancang khusus untuk pemula dan mereka yang mencari kamera yang mudah digunakan dan portabel. Kamera ini menonjol dengan desainnya yang ringkas, intuitif, dan stylish.
– Sensor: 24.2MP APS-C CMOS
– Prosesor: DIGIC 7
– Sistem Autofokus: Dual Pixel CMOS AF
– Kecepatan Rana: 1/4000 detik – 30 detik
– ISO: 100 – 25600
– Perekaman Video: Full HD 1080p 60fps
– Layar: LCD 3.0 inci yang dapat dimiringkan 180 derajat dan memiliki kemampuan sentuh.
– Konektivitas: Wi-Fi, Bluetooth
Kelebihan Canon EOS M100:
– Sangat Ringkas dan Ringan: M100 adalah salah satu kamera mirrorless paling ringkas dan ringan di pasaran. Ini membuatnya sangat mudah dibawa dan digunakan dalam situasi sehari-hari.
– Layar Sentuh yang Intuitif: Layar sentuh pada M100 sangat responsif dan intuitif, sehingga memudahkan navigasi menu, memilih titik fokus, dan menyesuaikan pengaturan kamera.
– Mode Pemotretan yang Mudah Digunakan: M100 dilengkapi dengan berbagai mode pemotretan yang mudah digunakan, termasuk mode Scene yang secara otomatis memilih pengaturan terbaik untuk berbagai situasi pemotretan.
– Dual Pixel CMOS AF: Sistem autofokus Dual Pixel CMOS AF pada M100 sangat cepat dan akurat, terutama saat merekam video.
– Kualitas Gambar yang Sangat Baik: Sensor 24.2MP pada M100 mampu menghasilkan gambar yang tajam, detail, dan dengan warna yang akurat.
– Konektivitas yang Mudah: M100 dilengkapi dengan Wi-Fi dan Bluetooth, sehingga memudahkan transfer foto dan video ke smartphone atau tablet.
– Harga yang Terjangkau: M100 menawarkan nilai yang luar biasa untuk Anda dengan harga berkisar dari Rp6 juta hingga mencapai Rp7 juta.
Kekurangan Canon EOS M100:
– Tidak Ada Viewfinder: M100 tidak dilengkapi dengan viewfinder, sehingga Anda harus mengandalkan layar LCD untuk melihat subjek. Ini mungkin menjadi kendala dalam kondisi pencahayaan yang terang.
– Tidak Ada Hot Shoe: M100 tidak memiliki hot shoe, sehingga Anda tidak dapat memasang lampu kilat eksternal atau aksesori lainnya.
– Pilihan Lensa yang Terbatas: Sistem lensa Canon EF-M untuk kamera mirrorless APS-C memiliki pilihan yang lebih terbatas dibandingkan dengan sistem lensa Sony E-mount.
Baik Sony A6000 maupun Canon EOS M100 adalah kamera mirrorless entry-level yang luar biasa. Keduanya menawarkan kualitas gambar yang bagus, fitur yang kaya, dan harga yang terjangkau.
Sony A6000 menonjol dengan performa autofokus yang superior dan kecepatan pemotretan beruntun yang tinggi, sedangkan M100 menonjol dengan desainnya yang ringkas, kemudahan penggunaan, dan layar sentuh yang intuitif.***